Minggu, 23 April 2017

BARACCUNG DALAM CERITA


MENGENAL BARACCUNG 

Baraccung Madatte Arts

Pernahkah anda mendengar kata Baraccung? 

Baraccung merupakan salah satu permainan tradisional suku Mandar. Permainan ini cukup populer serta dikenal di berbagai daerah bahkan hampir di seluruh nusantara. Dari salah satu sumber, baraccung konon terinspirasi dari meriam perang. Baraccung atau lebih dikenal dengan nama meriam bambu biasanya dimainkan oleh anak laki-laki dalam rangka memeriahkan bulan Ramadhan sampai  menyambut hari raya Idul Fitri utamanya pada malam takbiran. 

Cara membuat Baraccung 

Membuat meriam bambu (baraccung) terbilang relatif mudah. Mula-mula sediakan batang bambu lalu dipotong dengan ukuran panjang sesuai selera. Tapi umumnya panjang bambu yang digunakan dari 1.5 M sampai 2 M. Tahap kedua, permukaan bambu kemudian dilubangi dengan jarak 10 - 20 cm dari pangkal (belakang)  bambu. Ukuran lubang kira-kira sebesar ibu jari kaki. Tahap berikutnya, masing-masing  ruas tulang bambu juga dilubangi menggunakan linggis atau alat perkakas lainnya dengan  menyisakan 1 tulang pangkal belakang untuk menampung bahan bakar (minyak tanah). Semakin besar diameter bambu semakin besar juga ledakan yang nantinya akan dihasilkan. 

Cara Menggunakan Baraccung

Batang bambu baraccung pertama-tama  dibuatkan penyangga dengan posisi ujung/ mulut bambu depan lebih tinggi dari pangkal belakang. Kemudian tuang bahan bakar (minyak tanah) ke dalam bambu melalui lubang sebesar ibu jari di permukaan bambu tadi. Adapun bahan bakar minyak yang dibutuhkan kira-kira 1 liter. Tahap terakhir untuk membunyikan baraccung cukup hanya menyulutkan api ke lubang kecil di permukaan bambu. Tiap kali baraccung selesai berbunyi, lubang di permukaan bambu harus ditiup agar asap yang memenuhi ruang baraccung dapat keluar dan tidak menghambat tekanan ledakan selanjutnya. Untuk memudahkan kita dalam permainan ini, biasanya disediakan lilin atau pelita untuk membakar tangkai kecil yang digunakan untuk menyulutkan api ke lubang bambu. Kadangkala, kalau bambu baraccung belum panas saat awal permainan, bunyi baraccung akan kedengaran kecil atau dalam bahasa Mandar disebut koqnyol. Tips akan kondisi demikian (koqnyol), batang baraccung dipanaskan terlebih dahulu dengan cara batang baraccung diasapi. Semakin tinggi tekanan pada bambu baraccung (panas), ledakan yang dihasilkan semakin menggelegar. 

Tetapi seiring berkembangnya jaman, permainan baraccung kini sudah mulai sulit ditemukan. Jawaban paling santer apalagi kalau bukan: karna tergeser oleh berbagai permainan modern. 


Polewali, 23 April 2017
Ismail Cio